Kecepatan Angin Puting Beliung di UGM 70-80 km/jam

Pakar bencana UGM, Dr Sudibyakto, menegaskan bahwa bencana angin puting beliung yang menimpa kampus UGM pada jumat sore lalu memiliki kecepatan sebesar 70 hingga 80 km/jam yang bersifat lokal. Dan kemungkinan bencana ini akan berpotensi terjadi kembali dalam tiga bulan ke depan.

“Berdasarkan hasil pantauan dan hasil pengamatan citra satelit, maka bulan November, Desember hingga Januari, kemungkinan besar bisa terulang kembali,” kata Sudibyakto, kepada wartawan, Senin (10/11) di Kampus UGM.

Menurut dosen Geografi UGM ini, munculnya angin putting beliung di UGM akibat pusat tekanan udara rendah atau low pression. Perbedaan tekanan udara yang rendah di sekitar kampus UGM dan tingkat pemanasan yang tidak sama antara wilayah UGM dengan wilayah yang lain sehingga menyebabkan kampus UGM sebagai pusat tekanan udara rendah.

Sementara banyaknya lahan yang rusak di kota-kota besar dan sedikinya daerah kawasan hijau menyebabkan terjadinya perbedaan suhu udara tersebut. Perbedaan suhu tersebut berkisar diantara dua sampai tiga derajat celcius.

UGM Porak Poranda

Angin puting beliung hanya beraksi selama 5 menit di kawasan kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, pada hari Jumat sore ini. Namun kekuatan angin telah memporak-porandakan kampus biru itu. Memang akhir-akhir ini Yogyakarta sering diguyur hujan, bahkan hampir tiap hari.  Bisa jadi hujan yang disertai angin kencang tadi merupakan yang terbesar. Semoga pihak universitas dan yang terkait segera membenahi kerusakan yang terjadi.

Cemara tujuh yang jadi simbol kebanggaan UGM ikut roboh

Kawasan Bunderan UGM para PKL juga jadi korban puting beliung